SUARA INDONESIA PASURUAN

Akrab Dengan Banjir Bagian dari Mitigasi Bencana Yang Harus Dilakukan

Otinus Erwin Y - 02 November 2020 | 21:11 - Dibaca 439 kali
Politik Akrab Dengan Banjir Bagian dari Mitigasi Bencana Yang Harus Dilakukan
Gus Ipul yang menjelaskan soal akrab dengan banjir di depan massa Promeg, di kawasan Wironini, Kota Pasuruan, Senin (2/11/2020) sore. (Foto : azis)

PASURUAN — Calon Walikota (Cawali) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengingatkan masyarakat untuk tidak salah tangkap mengartikan "akrab dengan banjir" karena ini sejatinya adalah bentuk dari mitigasi bencana.

Hal itu disampaikan Gus Ipul usai kampanye menemui warga dengan protokol kesehatan ketat di Jalan Airlangga, Kota Pasuruan, Senin (2/11/2020) sore.

Gus Ipul menjelaskan, akrab dengan banjir ini adalah istilah. Di dalam bencana, ada istilah berdamai dengan banjir, ataupun beradaptasi dengan banjir. Ini adalah istilah untuk mitigasi bencana. 

"Misal orang yang tinggal di area gunung merapi. Mereka harus akrab dengan resiko - resikonya. Termasuk yang tinggal di bantaran sungai. Mereka harus tahu resiko dan bagaimana mengatasi resiko," kata Gus Ipul usai kegiatan.

Dia menjelaskan, untuk penanganan banjir di Kota Pasuruan, masyarakat harus waspada dan mengetahui resikonya.

Ia mengaku senang, karena sempat berkeliling menemui warga dan melihat rumah warga yang ada di sekitar bantaran sungai. 

"Saya senang, sebenarnya masyarakat sudah sadar resikonya dan sudah melakukan upaya darurat ketika banjir datang. Pada dasarnya masyarakat sudah siap," ujar dia.

Misalnya, kata Gus Ipul, masyarakat sudah berupaya meninggikan rumahnya. Jadi, posisi rumahnya sudah lebih tinggi.

Ada juga masyarakat yang sudah menyiapkan tempat untuk penyelamatan barang - barang berharga ketika banjir tiba dan sejenisnya.

Sedangkan soal pemerintahnya. Kata dia, pemerintah kota Pasuruan harus hadir. Ia meyakini, banjir ini bisa dihilangkan.

"Jadi pemerintah harus tahu apa yang akan dilakukan ketika banjir ini datang," jelas dia.

Salah satu hal yang bisa dilakukan, lanjut Gus Ipul dengan memberikan lampu tenaga surya. Kata dia, lampu tenaga surya ini akan memberikan manfaat luar biasa ketika banjir tiba.

"Saya yakin, kalau banjir, pasti PLN tidak mau resiko dan akan mematikan aliran listriknya. Nah, di saat itulah, lampu tenaga surya berguna. Jadi, penerangan ini bermanfaat untuk evakuasi warga. Apalagi kalau banjirnya malam," papar dia.

Ia menyebut, program - program inilah yang pro terhadap rakyat khususnya terhadap banjir. Kedua, perlu adanya peta evakuasi. Artinya, ini perlu ada sosialisasi, ada latihan dan simulasi.

"Jadi, masyarakat perlu didampingi. Perlu diberi edukasi, masyarakat harus kemana saat banjir tiba dan bagaimana skemanya," sambung dia.

Gus Ipul menilai, kalau bisa, di masing - masing titik yang rawan banjir perlu didirikan posko semi permanen ataupun kalau bisa permanen.

Di dalam posko ini, nantinya akan disiapkan perahu karet, dan semua perlengkapan lainnya ketika dibutuhkan dalam kondisi banjir untuk evakuasi warga. Mulai pelampung, dan lain sebagainya, termasuk perahu karet di dalamnya.

Jika memungkinkan, kata Gus Ipul, sebulan sebelum musim hujan, disiapkan makanan - makanan instan siap saji, sebagai upaya ketika banjir terjadi.

"Jadi, ketika banjir datang sudah sistem ada mekanisme yang sudah disiapkan oleh kesadaran masyarakatnya dan pemerintah. Jadi tidak bingung, siapa bergerak kemana , dan pemerintah harus berbuat apa," ujarnya.

Ia juga memastikan, ketika nanti terpilih bersama Mas Adi memimpin Kota Pasuruan, akan menjadi pemimpin yang akrab dengan bencana dan bisa beradaptasi dengan bencana.

"Saya akan tetap siaga saat musim hujan tiba. Jadi kalau ada apa - apa saya bisa ikut mengendalikan. Kalau perlu, semua kegiatan di luar kota di saat musim rawan bencana, ditunda. Saya siap hadir di tengah masyarakat," terang dia.

Di sisi lain, Gus Ipul juga memastikan akan melakukan upaya - upaya lain untuk mengatasi banjir, yang sifatnya sebagai upaya pencegahan. 

Kalau sebelumnya, ia lebih banyak menjelaskan apa yang harus dilakukan ketika banjir datang. Ia menyebut, persoalan banjir juga bisa diatasi dengan berbagai kegiatan pembangunan mulai dari Hulu- hilir.

"Nah kota pasuruan ini berada di hilir, yang bisa dilakukan adalah pengerukan, pembuatan tanggul, ataupun membuat sudetan - sudetan, atau juga menyiapkan drainase yang mumpuni, dan pompa - pompa untuk membantu percepatan penanganan banjir," kata Gus Ipul.

Menurut Gus Ipul, rencana ini juga harus dibicarakan bersama dengan Pemerintah Provinsi maupun dengan Pemerintah Pusat.

"Kota Pasuruan harus punya road map ke depan, yang bisa kita tawarkan konsepmaya untuk mengatasi banjir di hilir, karena banjir di Kota Pasuruan ini ini kiriman. Konsepnya lengkap, dan tertata," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Otinus Erwin Y
Editor :

Tags:
Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya