SUARA INDONESIA PASURUAN

DPC PDIP Kota Pasuruan Usulkan Pemecatan 2 Mantan Ketua PDIP

Otinus Erwin Y - 07 November 2020 | 19:11 - Dibaca 179 kali
Politik DPC PDIP Kota Pasuruan Usulkan Pemecatan 2 Mantan Ketua PDIP
Surat klarifikasi atas usulan pemecatan terhadap Pudjo Basuki dan Luluk Maulidiyah dari DPC PDIP Kota Pasuruan. (Foto : azis)

PASURUAN - Dua orang mantan ketua DPC PDIP Kota Pasuruan, Pudjo Basuki dan Luluk Maulidiyah, yang selama ini berseberangan dengan pengurus DPC PDIP Kota Pasuruan yang baru, dipimpim Raharto Teno Prasetyo. Bahkan pasangan suami istri (pasutri) ini, diusulkan dipecat dari keanggotaan PDIP. 

Pasalnya, pasutri ini secara terang-terangan membela dan mendukung pasangan calon walikota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Adi Wibowo (Mas Adi). Bahkan kedua politikus kawakan ini hanya sebagai anggota biasa PDIP ini, disebut telah menjalani persidangan di Badan Kehormartan PDIP. 

Tak hanya itu, keduanya diminta klarifikasi atas pilihan politiknya mendukung pasangan calon walikota Pasuruan Gus Ipul - Adi Wibowo. Karena keduanya dianggap tak loyal terhadap partai berlambang Banteng ini, Ketua DPC PDIP Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, usulkan pemecetan terhadap pasutri ini.

Selain itu, juga terbukti tak mendukung pencalonan Raharto Teno Prasetyo - M Hasjim Asjari (TEGAS) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Pasuruan yang diusung PDIP."Ada usulan pemecatan kedua kader itu dari DPC PDIP Kota Pasuruan," ujar Wakil Ketua DPD PDIP Jatim, Eddy Paripurna, saat dihubungi, Sabtu (7/11/2020).

Ia menjelaskan, usulan pemecatan terhadap Pudjo dan Luluk itu didasarkan surat dari Ketua DPC PDIP Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo. Setelah dilakukan rapat di DPD PDIP Jatim, usulan tersebut ditindaklanjuti dengan klarifikasi dari DPP PDIP."Usulan ini telah direspon oleh DPP PDIP," papar Eddy.

"Mekanisme dan proses sanksi berdasarkan surat masuk dari DPC ke DPD serta menindaklanjuti ke DPP. Proses klarifikasi melalui rapat yang melibatkan DPC, DPD dan DPP selanjutnya dibawa ke rapat harian DPP untuk memutuskan sanksi,” sambungnya.

Pada klarifikasi yang dilakukan melalui telekonferen dengan jajaran DPC, DPD dan DPP PDIP, Pudjo mengaku penentuan pilihan politik mendukung Gus Ipul didasarkan atas elektabilitas dan kapabilitasnya. Pilihannya tak mendukung Cawali Teno karena dianggap tidak mampu membawa perubahan bagi Kota Pasuruan. 

“Saya dan kader-kader PDIP adalah warga Kota Pasuruan yang berhak menentukan calon pemimpinnya. Melihat track record pemimpin sebelumnya, tidak mungkin saya memilih Cawali Teno. Saya dan kader PDIP bukanlah orang bodoh,” ujar Pudjo Basuki.

Atas pilihan politiknya, ia mengaku rela dan siap dipecat sebagai kader PDIP. Ia juga meminta kepada DPP PDIP untuk memecat seluruh kader PDIP yang saat ini berjuang memenangkan Cawali Gus Ipul.

“Saya sudah puluhan tahun berjuang untuk PDIP. Silahkan memecat saya, tapi saya punya tanggung jawab moral dan politik untuk menentukan masa depan Kota Pasuruan yang lebih baik,” imbuh Pudjo.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Otinus Erwin Y
Editor :

Tags:
Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya