SUARA INDONESIA PASURUAN

Diversi Gagal, Santri Pembakar Juniornya di Pasuruan Bakal Tetap Disidang

Awin Wildania - 24 January 2023 | 19:01 - Dibaca 883 kali
Peristiwa Daerah Diversi Gagal, Santri Pembakar Juniornya di Pasuruan Bakal Tetap Disidang
Suasana PN Bangil, Pasuruan, sebelum dilakukan diversi. (Awin Wildania/suaraindonesia.co.id).

PASURUAN – Pupus sudah keinginan MAM, 16, santri Ponpes Al-Berr di Pandaan, Pasuruan, untuk bisa segera bebas dari tahanan. Pasalnya, diversi untuk tersangka pembakar juniornya, INF (13), tersebut, gagal mencapai kesepakatan.

Pemicunya tak lain, karena korban meninggal dunia. Kasi Pidum Kejari Kabupaten Pasuruan, Yusuf Akbar Amin mengaku, majelis hakim telah memberikan keputusan atas rapat koordinasi berkaitan dengan diversi kasus yang menjerat MAM. Dalam rapat tersebut, diputuskan untuk melanjutkan perkara tersebut ke persidangan.

Artinya, upaya diversi yang diusulkan, gagal dilakukan. “Diversi gagal. Sidang akan dilanjutkan dengan dakwaan dan pembuktian,” kata Yusuf, Selasa (24/1/2023).

Yusuf menjelaskan, gagalnya diversi itu dicapai, lantaran korban meninggal lantaran tidak ada kesepakatan. Pemicunya tak lain, lantaran korban meninggal dunia.

Meninggalnya korban ini pun berpengaruh terhadap dakwaan. Semula, tersangka terancam pasal 80 ayat 2 jo ayat 1 UU RI Tentang Perlindungan Anak. Karena, hanya menyebabkan korban luka-luka.

Namun, karena akhirnya korban meninggal dunia, pihaknya pun melakukan perubahan. Yakni menjerat tersangka dengan pasal 80 ayat 3 lantaran menyebabkan korban meninggal dunia.

Juru bicara PN Bangil, Amirul menjelaskan, diversi gagal mencapai kesepakatan, lantaran tidak memenuhi persyaratan. Dalam diversi, harus ada korban. Sementara, korban meninggal dunia saat mau dilakukan diversi.

“Diversi itu kan berunding antara pelaku anak dengan korban. Sementara, korbannya sudah meninggal. Jadi, mau diversi sama siapa kalau korban meninggal,” bebernya.

Sekedar mengingatkan, seorang santri Ponpes Al-Berr mengalami luka bakar. Setelah terciprat bensin yang dilempar ke tembok oleh seniornya hingga mengenai korban. Api tersulut, setelah tersangka menakut-nakuti korban yang akhirnya terpercik pada korban.

Kejadian itu berlangsung Sabtu, 31 Desember 2022. Pemicu dari kejadian itu, lantaran MAM, 16, yang menjadi tersangka, kesal uangnya hilang. Disebut-sebut, korbanlah yang mencuri uangnya.

Korban sendiri sempat “disidang” di ponpes. Hingga akhirnya terjadilah dugaan pembakaran tersebut yang membuat korban mengalami luka bakar hingga 70 persen. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, akhirnya meninggal dunia.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Awin Wildania
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya